Artikel

Jalan terus, jangan berhenti


Beberapa hari yang lalu sampai hari ini ada sesuatu yang masih mengganjal di hati, setelah saya telusuri dan saya runtut ternyata rasa yang mengganjal tersebut berasal dari kejadian beberapa hari yang lalu, awalnya kita ngobrol biasa, guyon lalu semakin lama obrolan semakin gak enak dan mengarah kepada melecehkan atau dalam bahasa jawa ngenyek, dengan senang dan sambil ketawa mereka melontarkan kata kata sindiran dan dalam hati saya berkata “ya Allah mamparingi sabar”.

Walaupun raut muka saya seperti tidak terjadi apa-apa tetapi dalam hati saya rasanya mangkel, pengen menonjok orang yang menertawakan saya.

Lalu beberapa hari dan saya berfikir dan merenung, sudahlah di abaikan aja buat apa ditanggapi, kalau kata populernya “biarpun apa yang dikatan orang aku rapopo” dan kata “biarkan anjing menggonggong aku yo rapopo” tetep jalan terus dan beraktifitas seperti biasa, dan dalam hati berkata jangan berhenti untuk berkarya.

Artikel

Perdebatan kecil di warung kopi


Pemilihan presiden di negeri kita tercinta kurang beberapa saat lagi, berita di media cetak, media online maupun media elektronik secara otomatis akan disuguhi dengan konten berita tentang pemilihan presiden, pun demikian apa yang terjadi di warung kopi tema pembicaraan yang dibicarakan adalah masalah capres dan cawapres.

Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya menginginkan pemimpin yang bagus, dan untuk melihat bagus dan tidaknya pastinya kita melihat dari informasi yang didapat dari berita dari internet, televisi maupun koran.

Kembali ke warung kopi waktu ngobar alias ngopi bareng terjadi perdebatan kecil masalah pilihan calon presiden dimana pilihan saya calon A sedang teman saya pilih calon B, lalu saya ditanya oleh teman kenapa pilih calon A maka saya jawab karena calon yang ini begini begini, kemudian teman saya memberi argumen dan sedikit agak keluar kata kata menjelekkan pilihan saya, terus terjadi perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya dan akhirnya saya berkata wes sekarang terserah pilihanmu yang A atau yang B tapi jangan sampai menjelek-jelekkan, karena siapapun yang menang pilpres adalah milik bangsa Indonesia.

Siapapun presidenya kita harus tetap bersatu dan mendukungnya, sesuai dengan semboyan bhineka tunggal ika berbeda-beda tetapi tetep bisa bersatu.

Artikel

Dolanan waktu kecil


Sejenak kita rilekkan pikiran kita karena kita disibukkan dengan aktifitas kerja yang membuat kita stres, ataupun sejenak kita dinginkan pikiran kita dimana setiap hari kita disuguhi informasi dan berita tentang pemilihan presiden, yang saling menghujat sana menghujat sini , yang bikin pikiran tambah ruwet, untuk itu sejenak kita mengingat waktu kecil jaman dulu seakan kita pengen kembali lagi kayak dulu. Banyak kenangan lucu dan menyenangkan yang tak terlupakan.

Waktu kita masih kecil tentu hati selalu ceria tanpa beban, bergaul sama siapa saja tanpa canggung, tanpa ada rasa minder baik cewek sama cowok, dalam bermain kita langsung berbaur dan bersosialisasi dengan teman-teman yang lainya.

Yang paling teringat adalah ketika bermain bersama cewek sama cowok seperti bermain karet, bermain dam daman, bermain engkleng, bermain sembunyi-sembunyian (delikan dalam bahasa jawanya), bermain jual jualan atau pasar pasaran yang ternyata kalau kita cermati banyak manfaatnya sebagai pembelajaran tentang bisnis,permainan bentik bentikan untuk ketangkasan dan itu terasa asik tanpa beban sampai lupa kalau belum makan siang he he.

Permainan waktu kecil memang sangat unik, kenapa unik ? karena permainan permainan tersebut terjadi seperti musiman tanpa ada yang mengomando, misalnya musim permainan kelereng akan terjadi secara serentak di berbagai tempat tanpa kita mengetahui siapa yang mengawalinya terlebih dahulu, begitu pula dengan permainan-permainan yang lainya.

Begitulah sekelumit permainan waktu kecil jaman dulu yang mana kalau kita mau mencermati banyak manfaatnya seperti pembelajaran bersosialisasi, pembelajaran ketangkasan, pembelajaran bisnis dan lain-lain dan itu sangat berbeda sekali dengan permainan anak jaman sekarang.

Artikel

Mudik ke kampung halaman di desa


Setelah beberapa bulan berkutat dengan hiruk pikuk kota yang sangat padat penduduknya dan banyaknya kendaraan yang menimbulkan macet dan polusi udara dan itu terjadi setiap setiap detik, jam, dan bahkan hari.

Mudik ke kampung halaman di desa adalah solusi untuk menghilangangkan kepenatan dari hiruk pikuk kota, selain itu dengan mudik ke kampung halaman bisa bertemu dengan orang tua, sanak family, teman waktu kecil yang sangat sangat guyub dan rukun.

Setelah saya turun dari travel yang menuju kampung halaman, lalu menginjakkan kaki di jalan tersebut betapa rasanya gimana gitu..! ternyata banyak perubahan yang terjadi, jalan yang dulunya masih kasar dan dan gragalan (bahasa jawa), sekarang lebih halus dan jalan yang halus tersebut ternyata adalah swadaya dari masyarakat sendiri, yaitu uang jimpitan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dari masyarakat sendiri, wow keren kan.!.

Lama tidak mudik banyak juga terjadi pada orang-orangnya juga, yang dulu masih kecil sekarang sudah pada besar-besar semua, dan yang sesepuh sudah banyak yang meninggal dunia.

Suasana di kampung halaman ternyata masih tetep seperti dahulu, guyup rukun, suasana keagamaan seperti simaan Alquran masih berjalan, tahlilan, yasinan itu semua menunjukkan bahwa walaupun di desa hidupnya sederhana tetapi tetep bahagia dan sentosa.